Mengenal Skor Kolektibilitas Kredit di Tahun 2025: Pentingnya Menjaga Kredit Tetap Baik
- Nexie

- 11 Sep 2024
- 3 menit membaca
Diperbarui: 15 Sep

Sumber gambar: Canva Elements
Bayangkan kamu ingin mengajukan KPR, leasing mobil, atau kartu kredit baru. Semua dokumen sudah lengkap, tapi aplikasi ditolak. Setelah dicek, ternyata penyebabnya adalah kolektibilitas kredit yang buruk.
Banyak orang masih asing dengan istilah ini, padahal kolektibilitas kredit (KOL) adalah faktor penting dalam menentukan apakah bank atau lembaga keuangan mau memberikan pinjaman. Artikel ini akan membahas apa itu kolektibilitas kredit, bagaimana cara kerjanya, dampaknya jika buruk, dan tips agar kolektibilitasmu tetap baik.
Apa Itu Skor Kolektibilitas Kredit?
Kolektibilitas kredit (KOL) adalah istilah yang digunakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bank untuk mengukur kualitas pembayaran kredit seseorang. Sederhananya, KOL menunjukkan apakah kamu membayar cicilan tepat waktu atau sering menunggak.
KOL dibagi menjadi 5 tingkatan:
Level KOL | Kategori | Penjelasan |
1 – Lancar | Aman | Pembayaran cicilan selalu tepat waktu, tidak ada tunggakan. |
2 – Dalam Perhatian Khusus (DPK) | Warning | Ada keterlambatan ≤ 90 hari. Masih bisa diperbaiki jika segera dilunasi. |
3 – Kurang Lancar | Masalah Serius | Tunggakan 91–120 hari. Risiko tinggi, sulit disetujui kredit baru. |
4 – Diragukan | Hampir Gagal | Tunggakan 121–180 hari. Kemungkinan besar gagal bayar. |
5 – Macet | Gagal Bayar | Tunggakan >180 hari. Akses ke produk kredit hampir pasti tertutup. |
Catatan: Kolektibilitas tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK OJK), yang dulu dikenal sebagai BI Checking. Semua bank & lembaga keuangan bisa mengakses catatan ini.
Bagaimana Kolektibilitas Dinilai?
Bank dan lembaga pembiayaan menggunakan beberapa faktor untuk menilai KOL:
Riwayat pembayaran cicilan – apakah kamu rutin membayar tepat waktu.
Jumlah kredit aktif – semakin banyak pinjaman aktif, semakin tinggi risiko.
Rasio utang terhadap penghasilan – apakah pendapatanmu cukup untuk menutup cicilan.
Durasi keterlambatan – semakin lama tunggakan, semakin buruk kolektibilitas.
Semua ini tercatat otomatis di sistem perbankan & OJK.
Dampak Kolektibilitas Kredit Buruk
Memiliki KOL buruk bisa sangat merugikan, antara lain:
Ditolak saat mengajukan kredit baru – bank enggan memberikan pinjaman ke orang dengan riwayat buruk.
Bunga & biaya lebih tinggi – meski disetujui, biasanya dengan syarat lebih berat.
Akses terbatas – tidak bisa menggunakan fasilitas cicilan, kredit kendaraan, atau KPR.
Reputasi keuangan rusak – catatan buruk ini tersimpan bertahun-tahun.
Contoh simulasi:
Jika telat bayar 30 hari, biasanya masuk kategori KOL 2.
Jika telat sampai 120 hari, sudah masuk KOL 3–4.
Jika telat >180 hari, masuk KOL 5 dan bisa dianggap gagal bayar.
Penyebab Umum Kolektibilitas Buruk
Mengapa banyak orang jatuh ke KOL 3–5? Beberapa alasannya:
Kehilangan pekerjaan atau penghasilan berkurang.
Kurang disiplin mengatur keuangan.
Menggunakan kartu kredit hanya bayar minimum payment.
Memiliki banyak pinjaman aktif sekaligus.
Lupa membayar cicilan (tidak pakai auto-debit / reminder).
Cara Menjaga Kolektibilitas Kredit Tetap Baik
Berita baiknya, KOL bisa dijaga tetap baik bahkan diperbaiki. Berikut tipsnya:
1. Selalu Bayar Tepat Waktu. Gunakan auto-debit agar tidak lupa membayar cicilan.
2. Bayar Lebih dari Minimum. Jangan hanya bayar minimum di kartu kredit, usahakan bayar penuh.
3. Buat Anggaran Bulanan. Sisihkan pos khusus untuk cicilan kredit.
4. Batasi Jumlah Kredit Aktif. Jangan apply banyak pinjaman sekaligus.
5. Segera Ambil Tindakan Jika Kesulitan. Jika sulit bayar, ajukan restrukturisasi kredit ke bank.
Tools & Kebiasaan yang Membantu
Gunakan aplikasi keuangan untuk reminder tagihan.
Cek laporan SLIK OJK secara berkala untuk tahu status kolektibilitas.
Pisahkan rekening tabungan & transaksi agar lebih disiplin.
Manfaatkan kartu kredit yang transparan (tanpa biaya tersembunyi).
Nex Grow Card: Bantu Jaga Kolektibilitas Tetap Baik
Salah satu cara menjaga kolektibilitas adalah dengan menggunakan kartu kredit yang jelas, transparan, dan sesuai kebutuhan.
Nex Grow Card hadir dengan fitur:
✅ Bebas biaya tahunan selamanya
✅ Proses apply online hanya 5 menit
✅ Limit bisa tumbuh otomatis sesuai pemakaian sehat
✅ Notifikasi & pengingat tagihan langsung di aplikasi
✅ Cicilan ringan & transparan tanpa biaya tersembunyi
Dengan fitur-fitur ini, kamu bisa lebih mudah mengatur keuangan, membayar tepat waktu, dan menjaga agar KOL tetap di level aman (KOL 1 – Lancar).
FAQ Seputar Kolektibilitas Kredit
1. Apakah kolektibilitas sama dengan skor kredit?
Tidak. Kolektibilitas menilai keteraturan pembayaran kredit, sementara skor kredit mencakup faktor lebih luas (rasio utang, usia kredit, dsb.).
2. Berapa lama dampak keterlambatan muncul di KOL?
Keterlambatan mulai dari 1–30 hari bisa tercatat. Jika lebih dari 90 hari, KOL bisa langsung turun signifikan.
3. Bisakah KOL buruk diperbaiki?
Ya, dengan membayar tepat waktu, restrukturisasi, dan menjaga kedisiplinan keuangan selama beberapa bulan hingga 1 tahun.
4. Bagaimana cara cek kolektibilitas?
Kamu bisa cek melalui SLIK OJK dengan membawa KTP atau lewat aplikasi keuangan tertentu yang terhubung dengan OJK.
5. Apakah Nex Grow Card membantu menjaga kolektibilitas?
Ya, karena ada fitur pengingat tagihan, limit sehat, dan cicilan transparan sehingga meminimalkan risiko keterlambatan.
Kesimpulan
Kolektibilitas kredit adalah cermin kesehatan finansialmu. Semakin baik kolektibilitas, semakin mudah kamu mendapatkan akses ke berbagai fasilitas keuangan.
Jagalah kolektibilitas dengan disiplin membayar cicilan tepat waktu, mengatur anggaran, dan memilih produk keuangan yang transparan.
Dengan Nex Grow Card, kamu bisa lebih mudah mengelola transaksi harian sekaligus menjaga kolektibilitas tetap aman. Apply sekarang lewat aplikasi Nex dan nikmati proses cepat tanpa biaya tahunan!

