
Apakah gajimu terlalu cepat habis tanpa tahu ke mana perginya? Penyebabnya adalah pengeluaran yang tidak terencana dengan baik. Oleh karena itu, kamu butuh membikin skala prioritas pengeluaran. Ini adalah cara efektif untuk memastikan uangmu digunakan secara bijak dan keseluruhan kondisi keuanganmu tetap terkendali. Ketika kamu paham prioritas, maka kamu bisa memenuhi kebutuhan utama dan menghindari pengeluaran yang tidak perlu.
1. Catat Semua Pengeluaran
Langkah pertama adalah mencatat semua pengeluaranmu, baik yang rutin maupun tidak rutin. Pastikan kamu mencatat setiap detailnya agar mendapatkan gambaran yang jelas tentang pola pengeluaranmu.
Contoh:
Tagihan bulanan: listrik, air, internet.
Transportasi: bensin, tiket transportasi umum.
Kebutuhan sehari-hari: makanan, kebutuhan rumah tangga.
Pengeluaran tambahan: hiburan, belanja online.
Dengan mencatat semuanya, kamu bisa melihat pos mana yang paling banyak menyedot uang.
2. Kelompokkan Pengeluaran Berdasarkan Kebutuhan
Setelah mencatat semua pengeluaran, langkah berikutnya adalah mengelompokkan pengeluaran berdasarkan tingkat kebutuhan. Gunakan kategori berikut sebagai panduan:
Kebutuhan Primer: Ini adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar kamu bisa menjalani kehidupan sehari-hari, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi.
Kebutuhan Sekunder: Kebutuhan yang mendukung kenyamanan hidup, seperti langganan internet, biaya hiburan, dan pakaian baru.
Kebutuhan Tersier: Pengeluaran untuk gaya hidup atau keinginan, seperti traveling, gadget terbaru, atau makan di restoran mahal.
Tips: Fokuslah pada kebutuhan primer sebelum mengalokasikan uang untuk kebutuhan sekunder dan tersier.
3. Tentukan Prioritas Berdasarkan Pendapatan
Langkah ini penting agar kamu bisa mengalokasikan pendapatan dengan lebih efektif. Gunakan metode pembagian, seperti 50/30/20, untuk menentukan alokasi ideal:
50% untuk kebutuhan primer.
30% untuk keinginan atau kebutuhan sekunder.
20% untuk tabungan dan pelunasan utang.
Contoh: Jika penghasilanmu Rp8 juta per bulan, alokasikan Rp4 juta untuk kebutuhan primer, Rp2,4 juta untuk kebutuhan sekunder, dan Rp1,6 juta untuk tabungan atau pelunasan utang.
4. Kurangi atau Hapus Pengeluaran yang Tidak Penting
Setelah menentukan prioritas, periksa kembali daftar pengeluaranmu. Temukan pos-pos yang bisa dikurangi atau dihilangkan sama sekali. Fokuslah pada pengeluaran yang benar-benar memberikan manfaat.
Contoh:
Hentikan langganan aplikasi yang jarang digunakan.
Kurangi frekuensi makan di luar.
Cari alternatif yang lebih murah untuk transportasi atau hiburan.
5. Buat Anggaran Bulanan
Dengan skala prioritas yang sudah ditentukan, buatlah anggaran bulanan sebagai panduan pengeluaranmu. Pastikan setiap kategori memiliki batasan yang jelas.
Tips:
Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk memantau anggaran secara real-time.
Tetapkan pengingat untuk membayar tagihan agar tidak terlambat.
6. Sisihkan Tabungan di Awal Bulan
Tabungan sebaiknya disisihkan segera setelah kamu menerima gaji, bukan menunggu sisa dari pengeluaran. Ini memastikan kamu tetap konsisten menabung setiap bulan.
Contoh: Jika kamu menargetkan menabung 20% dari penghasilan Rp10 juta, transfer Rp2 juta ke rekening tabungan di awal bulan.
7. Evaluasi dan Sesuaikan Prioritas Secara Berkala
Kondisi keuangan dan kebutuhanmu bisa berubah dari waktu ke waktu. Lakukan evaluasi skala prioritas secara berkala, misalnya setiap 3-6 bulan, untuk memastikan anggaranmu tetap relevan.
Tips:
Catat perubahan besar, seperti kenaikan gaji atau biaya hidup, lalu sesuaikan anggaranmu.
Jangan ragu untuk menambah porsi tabungan jika memungkinkan.
Kesimpulan
Membuat skala prioritas pengeluaran adalah langkah penting untuk menjaga keuangan tetap terkendali. Dengan mencatat pengeluaran, mengelompokkan kebutuhan, dan menetapkan prioritas, kamu bisa mengelola uangmu dengan lebih bijak. Jangan lupa untuk menyisihkan tabungan di awal bulan agar tujuan finansialmu tercapai. Coba pakai Kartu Kredit Nex Card. Kartu ini dilengkapi dengan fitur yang memudahkan kamu melacak dan mengelola anggaran dengan lebih efisien.
Comments